Efisiensi, PTPN XI Gabungkan Pabrik Gula

Post at Tuesday, 12 April 2016

SURABAYA (12/04/2016) Untuk menekan biaya pemeliharaan dan investasi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI akan melakukan regrouping pabrik gula. Rencana penggabungan itu terutama ditujukan pabrik gula skala kecil.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Aris Toharisman menyatakan, dengan modal sendiri, PTPN XI akan membenahi sejumlah pabrik. Ke depan, skala kapasitas PG dan efisiensi ditingkatkan.

"Konsekuensinya, jumlah PG berkurang. Tapi, kapasitasnya akan bertambah besar. Kapasitas yang besar ini akhirnya dapat meningkatkan efisiensi," terangnya.

Menurut dia, jika skala kapasitas PG kecil, biaya investasi dan pemeliharaannya tidak jauh berbeda dengan PG berskala besar. Direncanakan, sampai 2019, jumlah PG di PTPN XI menjadi 9 unit dari sekarang 16 unit.

"Tapi, melakukan regrouping PG tidak mudah. Manajemen PTPN XI harus melakukan berbagai kajian dan analisis. Selain itu, regrouping PG membutuhkan pendanaan yang sangat besar," ungkap dia.

Aris mencontohkan, peningkatkan kapasitas PG Asembagus dan Jatiroto yang memakan dana PMN Rp 650 miliar. Dana lebih dari setengah triliun rupiah itu nanti terbagi menjadi Rp 250 miliar untuk PG Asembagus dan Rp 400 miliar untuk PG Jatiroto.

"Dana ini pun sebenarnya kurang. Sebab, kebutuhan kami untuk dua pabrik itu sekitar Rp 1,7 triliun," ujar Aris.

Padahal, kata dia, laba yang dibukukan PTPN XI tahun lalu hanya Rp 118 miliar. "Dari sini tergambar betapa kebutuhan investasi PG sangat besar. Agak berat bila tidak ada dukungan pendanaan yang memadai," katanya.

Terobosan tersebut, menurut Aris, harus dilakukan mengingat target produksi gula yang dicanangkan pemerintah pada 2018 sangat tinggi. Pemerintah menargetkan produksi gula nasional 3,26 juta ton pada 2018. Kalau tidak ada terbosoan, BUMN gula bakal sulit mencapai target pemerintah tersebut.

(Jo/Sumber:disini)