Kejar Target, PTPN XI Gandeng Petani Tebu

Post at Monday, 04 January 2016

SURABAYA (04/01/2016) Upaya strategis kini dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) dengan menyatukan visi dan misi seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pergulaan dan BUMN Perbankan. Selain itu, perseroan pelat merah di bawah naungan Kementerian BUMN ini mengikutsertakan petani tebu demi tercapainya produksi gula nasional 5,7 juta ton per tahun.

 
Pada hari ini, telah dilakukan penandatanganan perjanjian atau MoU antara PTPN XI dengan PT Wijaya Karya dan PT Barata Jaya dalam rangka program revitalisasi Pabrik Gula,” terang Menteri BUMN Rini Sumarno di Surabaya kemarin.
 
Selain itu, Rini yang ikut menyaksikan proses penandatanganan yang ditempatkan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mengatakan, produksi gula nasional akan bisa naik signifikan melalui sinergi dari berbagai pihak. Menurutnya, selain menutupi kebutuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 3,5 juta ton per tahun, produksi gula ini juga bisa memenuhi kebutuhan gula nasional sebesar 5,7 juta ton per tahun.
 
Termasuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman serta obat-obatan,” tutur Rini yang juga menyaksikan langsung proses realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Nasional Indonesia (BNI) sebesar Rp 253 miliar kepada petani tebu di lingkungan PTPN XI.
 
Rini meyakini, jika saja produksi on farm akan bisa memperbaiki PG yang tidak hanya menghasilkan gula, melainkan bisa menghasilkan biofule dan co gane. Dengan begitu, petani akan semangat hingga produksinya akan tercapai 5,7 juta ton per tahun. 
 
Ini bisa dicapai ketika kita bersatu, Jatim, Jateng, Jabar dan luar Jawa bersama petani. Bank BUMN juga masuk sehingga petani bisa tanam sesuai jadual dan mendapatkan pupuk,” ingatnya. Menteri BUMN menyempatkan bertanya kesiapan petani untuk melakukan peningkatan produksi dan kepastian Indonesia bakal mencapai swasembada. Pertanyaan Rini ini pun mendapat respon kesanggupan para petani yang mampu menghasilkan produksi gula nasional hingga 4 juta ton di tahun 2018.
 
Saya akan tagih janji itu. Dimanapun saya berada, pada tahun 2018, saya minta untuk bertemu disini kembali dan memastikan janji itu terealisasi,” harapnya. Sementara, Direktur Utama PTPN XI, Dolly P Pulungan mengatakan, pentingnya sinergi BUMN pergulaan dengan petani ini untuk merealisasikan tercapainya swasembada gula nasional. Ia mengaku, di PTPN XI misalnya, dari lahan petani di Jatim yang tersedia mencapai 170 ribu hektar dengan perbandingan lahan milik PTPN secara keseluruhan sekitar 15 ribu hektar. 
 
Kami berkomitmen untuk mengembangkan bisnis agar bisa melakukan servis sebaik mungkin, baik dalam on farm ataupun off farm. PTPN XI, PTPN X dan RNI siap melakukan investasi meningkatkan kapasitas dan PG. Sehingga, petani bisa bekerjasama dan mendapatkan bagi hasil yang bagus, sinergi harus saling menguntungkan,” tegasnya.
 
Sesuai arahan Menteri BUMN, lanjut Dolly, PTPN XI akan melakukan hilirisasi produk dan penekanan biaya produksi. Melalui efisiensi, diharapkan harga pokok produksi gula di PTPN XI akan mencapai Rp 6.500/kg. Selain itu, untuk hilirisasi produk PTPN melakukan pengembangan bisnis sektor kelistrikan atau co-generation, bio fuel, dan produksi gula cair untuk kebutuhan industri makanan dan minuman.
 
Pembiayaan, PTPN XI telah bekerjasama dengan BNI dan BRI agar petani bisa mendapatkan alokasi KUR dengan mudah. Harapan kami, petani bisa melakukan tanam tepat waktu dan mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan,” yakinnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI, Aris Toharisman menjelaskan, pada tahun ini kinerja PTPN XI semakin baik. Meski pada tahun lalu sempat mengalami kerugian, namun pada tahun ini, perseroan perkebunan pengelola 24 PG dengan total produksi 500.000 ton lebih per tahun sudah mencapai laba lebih dari Rp 106 miliar.
 

Kondisi ini telah menempatkan PTPN XI menjadi BUMN pergulaan terbesar di Indonesia. Mungkin itu yang melatarbelakangi PTPN XI diberi kepercayaan untuk mengkoordinir sinergi BUMN ini,” ujarnya. (Jo/Sumber:disini)