La Nina Sebabkan Produksi Gula Anjlok

Post at Wednesday, 30 November -0001

SURAAYA (7/12/2016) Produksi gula kristal putih (GKP) nasional pada tahun ini menyentuh titik terendahnya dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan hasil taksasi pemerintah dan produsen gula konsumsi, produksi gula tahun ini hanya menyentuh 2,212 juta ton.

Volume produksi itu anjlok nyaris 11% dari capaian tahun lalu yaitu 2,48 juta ton. Penurunan produksi gula disebabkan terutama oleh cuaca basah sepanjang tahun karena la nina yang memukul rendemen sekaligus produktivitas tebu.

Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mengikuti jalannya taksasi gula konsumsi, Purwono menyampaikan dari hasil laporan para pabrik produsen gula, seluruhnya sudah melaporkan hasil produksi dari musim giling yang berakhir per tengah November. Kendati masih berlangsung hingga akhir tahun ini, produksi GKP diprediksi tak akan melampaui 2,2 juta ton.

Dari hasil pertemuan kami terakhir, produksi gula tahun ini hanya 2,2 juta ton. Produksi kita semakin turun karena cuaca memang tidak memungkinkan. Komponen lahan kita hanya disekitar 400.000-an hektare lahan, masih jauh dari harapan,” kata Purwono di Jakarta, Selasa (6/12).

Purwono menjelaskan sejumlah persoalan klasik dan menahun pun terus membayangi produksi gula di Tanah Air. Purwono mencatat sebagian besar pabrik yang memproduksi merupakan PG perusahaan BUMN yang kinerjanya di bawah standar.

Dia merincikan ada beberap afaktor yang mengerek turun produksi gula tahun ini, pertama, penurunan rendemen tebu hingga ke level 6,39% dari tahun lalu yang mencapai 8,35%. Rendemen turun drastis karena tebu yang tumbuh dalam cuaca basah.

Rendemen tebu yaitu kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Bila rendemen tebu hanya 7%, artinya dari 100 kilogram tebu yang digiling, akan diperoleh 7 kilogram gula kristal putih.

Tahun ini, tebu yang digiling dihasilkan dari 444.000 ha lahan dengan produktivitas sebesar 74 ton ton per ha. Adapun, produksi sebesar 2,212 juta ton tersebut di luar impor GKP oleh Bulog, GKP yg diimpor PPI, dan impor gula mentah (raw sugar) oleh Bulog dan PTPN produsen gula yang akan diolah menjadi GKP. (Jo/Sumber:disini)