Pasca Alih Kelola 8 PG di Jateng, Ganjar Sambut Direksi PTPN XI

Post at Tuesday, 01 December 2015

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta jajaran Direksi PTPN IX dan XI bisa menyusun roadmap gula yang realistis. Demikian harapan Ganjar Pranowo yang hari ini (17/11/2015) telah sangat antusias menyambut kunjungan dan audiensi Direksi PTPN XI, dalam mengawali tugas untuk melaksanakan alih kelola 8 PG milik PTPN IX yang berada di Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo menjelaskan, harapan ini tentu saja dilatarbelakangi sejumlah kegagalan program terkait swasembada gula di Provinsi Jawa Tengah yang selama ini disinyalir karena tidak didukung data realistis. Selanjutnya, data yang benar akan sangat dibutuhkan dalam perencanaan penyediaan pupuk, kredit dan program pemerintah yang lainnya. “Saya minta rencana revitalisasi PG di PTPN IX didukung oleh data jumlah petani, luasan dan lokasi yang benar supaya kami juga tepat membuat kebijakan,” papar Ganjar Pranowo.

Direktur utama PTPN XI Dolly Pulungan dalam kesempatan bertemu Gubernur Jawa Tengah telah banyak pula menyampaikan rencana dan strategi yang akan dilakukan dalam meningkatkan kinerja sejumlah Pabrik Gula atau PG di lingkungan PTPN IX yang telah alih kelola. “Kami akan fokus dulu memperbaiki 4-5 PG yang prospektif. PG lainnya kita pelihara untuk bisa beroperasi baik. PG-PG yang kurang pasokan tebunya mungkin akan dialihkan memproduksi gula cair“, demikian penjelasan Dolly Pulungan.

Selain hadir jajaran Direksi PTPN XI, pertemuan diikuti oleh Direksi PTPN IX dan ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI Jawa Tengah.

Sebelumnya, pada 20 Oktober 2015, telah ditandatangani perjanjian kerjasama pengelolaan PG-PG PTPN IX oleh PTPN XI, sebagai tindak-lanjut penugasan pemegang saham. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja 8 PG milik PTPN IX yang terus merugi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dirut PTPN IX Wisnu Prasodjo, yang baru 2 minggu menjabat, menyambut baik kehadiran PTPN XI. “Semoga manajemen PTPN XI bisa menularkan pengalaman dalam meningkatkan kinerja PG-PG kami”, imbuh Wisnu. Kerjasama antar PTPN ini sesuatu yang wajar mengingat semua PTPN berada dalam satu holding Perkebunan, tambah Wisnu.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Aris Toharisman, menyatakan bahwa tugas tambahan mengelola 8 PG ini cukup berat tapi menantang. “Beberapa kondisi PG PTPN IX tidak lebih jelek dari PG-PG kami di PTPN XI, sehingga  peluang peningkatan performanya masih cukup besar,” ungkap Aris Toharisman yang juga sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia atau Ikagi Pusat ini.

Selanjutnya, ditambahkan Aris Toharisman, kerjasama pengelolaan ini disepakati akan berlangsung dalam kurun waktu maksimum 3 tahun dan akan dievaluasi oleh Holding PTPN setiap tahun.