Regrouping Pabrik Gula, PTPN XI Jamin Tetap Serap Tebu Petani

Post at Tuesday, 09 January 2018

SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI merencanakan untuk melakukan regrouping atau penataan kembali Pabrik Gula (PG) yang sudah tidak efisien. Rencana itu sempat memunculkan keresahan petani dan karyawan PG untuk tidak lagi diserap maupun dipekerjakan oleh PTPN XI.

Direktur Utama PTPN XI, M Cholidi, menegaskam pihaknya tidak akan begitu saja menutup PG yang kurang efisiensi dan PHK para karyawan di PG yang diregrouping, dan tebu-tebu petani yang biasanya disetor ke PG tersebut akan tetap diserap oleh PG lain yang sedang dalam tahap peningkatan kapasitas.

"Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas pabrik Aseembagoes menjadi 6.000 Ton Cane per Day (TCD), dan PG Djatiroto menjadi 10.000 TCD. Jadi tebu petani di PG Olean nanti akan diserap Assembagoes, begitu pula tebu petani di kawasan PG Pandji akan diserap oleh PG Wringinanom yang nanti akan ditingkatkan jadi 6.000 TCD," jelas Cholidi, Selasa (9/1/2018).

Langkah regrouping akan dilakukan secara bertahap dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik lainnya. Saat ini pabrik yang sudah diregrouping yakni PG Kanigoro yang telah dijadikan house of maintenance. Sedangkan PG lainnya yang akan diregrouping yakni PG Olean dijadikan wisata heritage. Kemudian PG Pandji, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Purwodadi.

"Dan pabrik yang sudah dalam tahap pembangunan adalah PG Djatiroto Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD, serta PG Assembagoes yang akan jadi 6.000 TCD. Diharapkan tahun ini keduanya sudah bisa beroperasi," jelas Cholidi.

Sumber : disini

 

Sementara pabrik gula lainnya yang akan ditingkatkan agar tetap bisa menyerap tebu-tebu rakyat yakni PG Rejosari, PG Sudhono, PG Pagottan, PG Kedawung, PG Wonolangan, PG Pradjekan dan PG Wringinanom.

"Dan pabrik yang sudah dalam tahap pembangunan adalah PG Djatiroto Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD, serta PG Assembagoes yang akan jadi 6.000 TCD. Diharapkan tahun ini keduanya sudah bisa beroperasi," jelas Cholidi.