Untuk Petani APTRI PTPN XI, Bank Jatim Mulai Kucurkan Rp200 M

Post at Wednesday, 06 April 2016

Bank Jatim pastikan mulai Rabu (6/4/2016), plafon dana kredit senilai Rp 200 milyar untuk petani tergabung Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI di lingkungan PTPN XI bisa mulai pencairan. Plafon kredit tersebut adalah kredit dengan skema khusus, dimana PTPN XI adalah avalisnya.

"Bila persyaratan sudah lengkap, maka kredit untuk petani tebu di lingkungan PTPN XI ini bisa langsung cair. Kami tidak akan menunda. Karena dana Rp200 miliar tersebut memang sudah siap," papar direktur agrobisnis dan usaha syariah Bank Jatim, Tony Sudjiarijanto Selasa (5/4/2016) sore.

Penegasan Tony Sudjiarijanto ini bukan basa basi. Bahkan, pernyatan Tony Sudjiarijanto disampaikan sesaat sesudah melakukkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama atau PKS dengan PTPN XI yang diwakili direktur keuangan PTPN XI Anang Abdul Qoyyum di Ruang Arjuna, lantai II, Kantor Pusat Bank Jatim di Jl Basuki Rahmat, Selasa sore. Nampak ikut serta menyaksikan penandatangan tersebut, ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI, H.M Arum Sabil.

Menurut Tony Sudjiarijanto, pembiayaan untuk petani tebu ini akan diupayakan proses cepat. "Ini supaya perputaran uang tersebut bisa lancar. Semakin cepat pembiayaan maka semakin cepat petani tanam tebu, dan demikian seterusnya uang itu bisa dibayarkan lagi ke bank," rinci Tony. Adapun kredit petani tebu di Bank Jatim sendiri tenornya dua tahun, dengan bunga 10 persen/ tahun. 

Menurut Tony, prospek pembiayaan petani tebu dengan avalis Pabrik Gula atau PTPN XI dinilai sangat bagus. Sebelumnya, skema pembiayaan petani tebu juga sudah dijalankan Bank Jatim dengan PTPN X dan berjalan lancar. Bahkan nilai pembiayaan petani tebu di lingkungan PTPN XI juga mencapai Rp250 miliar per tahun. 

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI, H.M Arum Sabil menyambut positif keseriusan Bank Jatim dalam upaya mendukung pembiayaan petani di musim tanam 2016/2017. Arum juga menegaskan bahwa peluang pembiayaan petani tebu ini mempunyai propsek yang sangat bagus. Apalagi bila ada sinkronisasi dengan skema khusus yang melibatkan PTPN atau perusahaan gula sebagai avalis kredit petani. "Saya ini terus menerus memikirkan nasib seluruh petani tebu. Bagus bila Bank Jatim juga biayai petani dari perusahann gula yang lainnya di Jatim. Sesudah PTPN XI dan PTPN X, perlu juga di PT RNI, PG Kebon Agung dan lainnya," imbuh Arum Sabil. 

Perbankan dihimbau jangan sampai kehilangan momentum dengan sejumlah program menuju swasembada gula. "Petani tebu dan PG sudah demikian antusias menyongsong percepatan swasembada gula, yang sekaligus momentum buat pihak lain untuk ambil peran, termasuk dunia perbankan," kata Arum.

Adapun khusus pembiayaan petani tebu di lingkungan PTPN XI, selain Bank Jatim, banyak juga yang antusias. Diantaranya ICBC Bank, yang siap menggelontorkan KKP sebesar Rp300 miliar dan komitmen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari PT Pertamina sebesar Rp100 Miliar. Dengan demikian, total alokasi pendanaan untuk petani tebu di PTPN XI mencapai kisaran Rp750 miliar.

"Bersyukur perjanjian kerjasama atau PKS dengan Bank Jatim hari ini, sehingga pencairan dana kredit untuk petani bisa lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan sebelumnya di bulan Juni," papar direktur keuangan PTPN XI, Anang Abdul Qoyyum. 

Ditambahkan Anang, adanya dukungan pendanaan seperti ini tentu akan mampu meningkatkan produktifitas tebu yang ujung-ujungnya akan pula berdampak pada meningkatnya pendapatan petani. "Selain tentu akan berkorelasi positif pada peningkatan produksi gula dan pendapatan pabrik gula juga," tegas Anang Abdul Qoyyum. (Yns/Sumber : disini)