Harga Gula Menguat Akhir Tahun 2015

Post at Monday, 04 January 2016

SURABAYA (04/01/2016)  Menjelang akhir tahun 2015 harga gula dunia beranjak menguat dipengaruhi oleh berbagai sentimen bullish. Diantaranya yang diungkapkan Donald Keeney, ahli meteorologi pertanian senior untuk MDA Cuaca Jasa di Gaithersburg-Maryland, mengatakan cuaca buruk di India yang meningkatkan kekhawatiran defisit pasokan global diproyeksikan akan  meningkat.  Negara bagian di India, Uttar Pradesh dan Maharashtra, yang merupakan penghasil gula tertinggi menghadapi musim kering dalam dua bulan terakhir dan tidak akan mendapatkan banyak curah hujan dalam beberapa minggu ke depan sehingga diprediksi akan mengikis hasil panen berikutnya. Sementara itu hasil tebu yang telah dipanen oleh pabrik di Brasil lebih banyak digunakan untuk membuat ethanol setelah permintaan domestik untuk biofuel melonjak. Kebanyakan mobil di Brazil menggunakan bensin atau etanol, dan banyak konsumen beralih ke etanol setelah pemerintah menaikkan pajak atas mobil bekas tahun ini.

Harga gula kristal putih (white sugar plantation) kontrak nomor 5 naik sebesar USD3,20  menjadi USD422,20 untuk pengapalan bulan Maret 2016 pada penutupan di Bursa Berjangka London LIFFE pada Kamis (31/12). Harga menjadi USD417,80 (naik USD2,70) untuk bulan Mei 2016, untuk bulan Agustus 2016 menjadi USD412,10 (naik USD2,20), bulan Oktober 2016 menjadi USD408,30 (naik USD1,10), dan untuk pengapalan bulan Desember 2016 harga naik USD0,50 menjadi USD408,80.

Harga gula mentah (raw sugar) kontrak nomor 11 di bursa berjangka New York juga mengalami kenaikan, untuk pengapalan bulan Maret 2016 harga naik sebesar USD0,09  menjadi USD15,24, untuk bulan Mei 2016 harga menjadi USD14,92 (naik USD0,16), bulan Juli 2016 menjadi USD14,64 (naik USD0,16), bulan Oktober 2016 menjadi USD14,68 (naik USD0,15), dan untuk bulan Maret 2017 harga menjadi USD15,10 atau naik sebesar USD0,14.

Sedangkan raw sugar  kontrak nomor 16 untuk bulan Maret 2016 mengalami penurunan harga sebesar USD0,03 menjadi USD25,76. Bulan Mei, Juli, September, dan November 2016 tidak terjadi transaksi dengan penutupan harga masing-masing sebesar USD25,86 (naik USD0,06), USD25,96 (naik USD0,16), USD 25,97 (naik USD0,17), dan USD25,97 (naik USD0,17).

Harga tersebut diatas adalah berlaku di negara asal, FOB per ton untuk gula kristal putih dan FOB per pound (lb) untuk gula raw sugar serta belum termasuk biaya pengapalan dan premium. Sedangkan nilai tukar rupiah pada  Kamis  (31/12) lalu adalah Rp 13.864,- per 1 USD. (Jo/berbagai sumber)