Proses Bisnis Gula


http://ptpn11.co.id/~aplikasi-portal/wp-content/uploads/2012/01/slide0001_image001.gif

Tahapan dalam proses pembuatan Gula :

1. Timbangan Tebu dan Emplasemen Pabrik

Sebelum ditimbang, tebu lebih dulu masuk selektor untuk penyeleksian tebu yang layak digiling dan yang tidak layak sesuai ketentuan perusahaan (bersih, segar, masak). Selanjutnya petugas selektor memberi stempel pada SPAT yang telah ditimbang. Peralatan timbang yang digunakan adalah Digital Crane Scale (DCS) yang terhubung dengan komputer secara otomatis. Pengaturan tebu yang masuk disesuaikan dengan kapasitas giling dengan sistem FIFO. Kapasitas emplasemen pabrik hanya diperbolehkan menampung ± 130 % tebu dari kapasitas giling perhari. Hal ini untuk menghindari terjadinya over stock atau gangguan giling karena persediaan tebu dan menghindari hilangnya kadar gula yang terkandung dalam tebu. Oleh sebab itu diberlakukan safety factor sebesar ± 30 % dari kapasitas giling.

2. Stasiun Gilingan

Stasiun Gilingan bertujuan memisahkan nira mentah sebanyak-banyaknya dari batang tebu dengan menekan kehilangan kadar gula serendah-rendahnya dalam ampas.

3. Stasiun Pemurnian Nira

Tujuan pemurnian nira adalah menghilangkan kotoran dengan menghindari kerusakan sukrosa yang sekecil-kecilnya.

4. Stasiun Penguapan

Stasiun penguapan mempunyai fungsi utama untuk menguapkan air yang terdapat pada nira, sehingga setelah keluar dari badan akhir dari evaporator diharapkan menjadi nira kental .

5. Stasiun Masakan

Proses kristalisasi bertujuan untuk membuat nira kental menjadi kristal atau sukrosa yang berbentuk cair berubah menjadi kristal padat dengan cara menguapkan kandungan air yang terdapat pada nira kental, sehingga diha silkan kristal gula dalam larutan akhir atau tetes serendah-rendahnya.

6. Stasiun Pendingin

Stasiun pendingin ini juga disebut kristalisasi lanjut, karena pada proses pendinginan ada penurunan suhu dan dipengaruhi angka koefisien lewat jenuh sehingga kristal yang terbentuk akan lebih membesar. Dengan peralatan palung pendingin untuk menampung dan mendinginkan hasil masakan yang diturunkan dari pan masakan.

7. Stasiun Puteran

Stasiun putaran mempunyai tujuan utama yaitu memisahkan antara kristal dan stroop atau cairannya. Dengan puteran high grade, masakan A setelah didinginkan dipompa menuju palung puteran A/B hingga terpisah antara gula A dengan stroop A. Gula A kemudian di l ebur dan di pompa menuju puteran SHS hingga terpisah antara klare Superior Holdt Sugar (SHS) dengan gula SHS Sedang puteran low grade memutar hasil masakan C hingga diperoleh gula C dan stroop C dan memutar hasil dari masakan D hingga diperoleh gula D dan tetes. Gula C dan D ini dijadikan kembali bibitan untuk masakan gula A, sedang tetes ditampung dan ditimbang pada tangki penunggu sebelum masuk di bak tetes untuk disimpan pada tangki tetes. Gula SHS dari puteran kemudian masuk pada talang goyang hingga na ik diangkut dengan bucet elevator untuk disaring dan terbagi menjadi 3 bagaian ukuran kristal, yaitu gula halus, gula kasar dan gula produk. Gula produk kemudian masuk sugar bin dan dilakukan penimbangan dengan berat yang telah ditentukan sebelum pengepakan dan disimpan digudang.