PRODUK

  • Gula Kristal Putih

    Produk utama yang dihasilkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI adalah gula kristal putih (GKP) berbasis tebu. Hingga kini, gula yang menjadi core business PTPN XI masih merupakan komoditas vital-strategik dalam ekonomi pangan Indonesia. Keberadaannya tidak hanya diperlukan sebagai pemanis berkalori yang menjadi salah satu bahan kebutuhan pokok (basic needs) masyarakat, melainkan juga bahan baku bagi industri makanan dan minuman. Pola produksinya yang melibatkan petani tebu, menyebabkan pemerintah masih merasa perlu mengeluarkan sejumlah kebijakan dan regulasi agar harga gula secara wajar dan menguntungkan semua pihak dapat diwujudkan.

    Read More
  • GUPALAS

    Sejak tahun 2011 PT Perkebunan Nusantara XI mulai memasarkan gula dalam kemasan 1 kg dengan menggunakan merek GUPALAS (Gula Pasir Sebelas). Penjualan gula dalam kemasan 1 kg ditujukan kepada pengguna akhir (end user) dengan kriteria GKP I dengan ICUMSA 80-100 IU atau dikenal sebagai gula kristal putih dengan mutu premium. GUPALAS di produksi oleh Pabrik Gula Semboro Jember Jawa Timur.

    Read More
  • Karung Plastik PK Rosella Baru

    Karung Plastik merupakan produk yang dihasilkan oleh unit usaha Pabrik Karung (PK) Rosella Baru yang berlokasi di Ngoro Industri Persada Mojokerto. Karung plastik yang diproduksi oleh PK Rosella ini digunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan untuk keperluan produksi gula di setiap pabrik gula yang dimiliki oleh PTPN XI. Selain itu produksi karung juga dilakukan untuk pemenuhan pesanan dari pihak di luar PTPN XI dan unit usahanya. Apabila anda tertarik dengan produksi unit usaha dari PK Rosella, silahkan hubungi kami di kontak atau datang langsung ke Kantor Pusat di Jalan Merak No.1 Surabaya.

    Read More
  • Air Mineral ELEVEN

    Air minum dalam kemasan merk Eleven diambil dari sumber mata air jernih Bondowoso, diproses dengan teknologi modern yang menciptakan air minum yang segar dan berkualitas tinggi. Air minum Eleven diproduksi oleh Unit Usaha Strategis di bawah naungan PTPN XI.

    Read More

BERITA

PTPN XI: Perkebunan Bagian Sejarah Indonesia

Post at Tuesday, 25 October 2022,

Perkebunan memiliki kaitan yang cukup erat dengan sejarah Indonesia, bahkan kehadiran bangsa asing salah satunya karena hasil dari perkebunan.

"Karena hasil bumi negeri ini yang melimpah dan beraneka ragam, menarik kehadiran bangsa lain di Indonesia ratusan tahun silam. Oleh karenanya pertanian dan perkebunan menjadi bagian dari sejarah bangsa ini bahkan hingga saat ini hasil bumi menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia", terang Subagiyo Senior Executive Vice President Business Support PT Perkebunan Nusantara XI Senin (24/10) di Surabaya.

Gedung yang saat ini dikelola PTPN XI awalnya digunakan oleh Handlees Vereniging Amsterdam (HVA) atau Asosiasi Pedagang Amsterdam di Surabaya sebagai pusat aktivitas di Jawa yang mengelola 4 komoditas yakni gula, tapioka, karet dan kopi.

"Selain memiliki historis sebagai kantor HVA, di tempat ini juga menjadi saksi pelucutan senjata tentara Jepang oleh rakyat dan pejuang Surabaya. Gedung ini juga pernah dijadikan markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jawa Timur pimpinan drg. Moestopo. Banyak sejarah yang ada di tempat ini, masyarakat juga bisa mengenal dan belajar baik sejarah perkebunan hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan", jelasnya lebih lanjut.

Untuk itu pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai bagian upaya fasilitas bagi masyarakat untuk mengenal dan belajar sejarah terkait gedung cagar budaya PTPN XI heritage, salah satunya Pemkot Surabaya melalui dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata dengan kegiatan Heroic Track serta TVRI Stasiun Jawa Timur yang memproduksi film dokumenter pertempuran Surabaya.

"Saat ini kami melakukan produksi film yang digadang-gadang menjadi sebuah kebanggaan arek Suroboyo. Kami melihat gedung PTPN XI ini saksi sejarah penting kemerdekaan Republik Indonesia yang dulu merupakan gedung HVA dan markas tentara Jepang, kami menguak sejarah tersebut dalam sebuah film bekerja sama dengan beberapa pihak, komunitas Begandring Soerabaia, Pemkot Surabaya, FIP Unair termasuk PTPN XI yang sudah mengizinkan kami berproduksi film disini" kata Faizal Anwar Sutradara TVRI Jawa Timur.

 

Read More

PTPN XI: Industri Gula Menjadi Penggerak Perekonomian Masyarakat

Post at Thursday, 20 October 2022,

Senior Executive Vice President Business Support PTPN XI Subagiyo hadir sebagai Narasumber dalam Talk Show Perkebunan dengan tema Peluang Sektor Perkebunan sebagai Penggerak Ekonomi dalam Era Revolusi Industri 4.0 yang digelar Politeknik LPP Yogyakarta Selasa (19/10).

"Perkebunan tebu khususnya memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, mulai dari sebagai penyedia lapangan kerja, mitra petani hingga sektor barang dan jasa. Produk gula dan molasses sebagai bahan baku bioetanol serta berbagai produk turunan lainnya memiliki pasar tersendiri sebagai sebuah komoditas", ungkap Subagiyo 

Menurutnya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengawal proses produksi dengan baik terlebih diera digital saat ini. Modernisasi serta digitalisasi proses dalam industri gula menjadi tantangan tersendiri disaat ini, karena sebagian besar pabrik gula eksisting di Indonesia dibangun awal tahun 1900-an.

"PG kita banyak yang dibangun awal tahun 1900an, meski demikian maintenance dan penyesuaian teknologi sudah dilakukan bertahap. Ini menjadi tantangan tersendiri menjaga performa kinerja pabrik gula sebagai bisnis yang selalu tumbuh berkelanjutan. Untuk itulah dibutuhkan human resource berkualitas yang akan mengawal modernisasi dan digitalisasi industri gula ", lanjutnya.

PTPN XI adalah agroindustri berbasis tebu dengan wilayah kerja di Jawa Timur. Saat ini dalam masa transisi restrukturisasi bisnis PTPN Group dengan melepas 13 pabrik gula dan 1 pabrik bioetanol untuk kemudian dikelola oleh entitas sub holding gula yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Selanjutnya PTPN XI akan mengelola kebun tebu dan optimalisasi aset yang dimilikinya.

 

Read More

Pasca Spin Off PG, PTPN XI Fokus Program BULE

Post at Thursday, 13 October 2022,

Setelah Spin Off 13 PG, PTPN XI fokus melaksanakan uji coba Program Tumpangsari Tebu dan Kedelai atau disebut juga BULE. Hal ini disampaikan Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja seusai melakukan rapat koordinasi pasca spin off pabrik gula antara Sugar Co PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dengan Direktur PTPN Gula Kamis (13/10) di Surabaya.

 

"PTPN XI serta PTPN Gula telah melepas sejumlah pabrik gulanya untuk selanjutnya dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara atau SGN sebagai Subholding Gula PTPN Group. Keseluruhan ada 13 Pabrik Gula aktif milik PTPN XI yang di spin off. Selanjutnya kami fokus ke kegiatan on farm kebun tebu. Salah satunya Project Program Tumpangsari Tebu dan Kedelai atau disebut BULE", lanjut Tulus Panduwidjaja.

 

Setidaknya mulai awal Agustus lalu lahan PTPN XI di Jatiroto Lumajang seluas 10 hektar digunakan sebagai proyek penanaman tumpang sari tebu dengan kedelai menggunakan metode "ring pit".

 

"Estimasi panen perdana akhir bulan ini dengan prakiraan taksasi produktivitas sebesar dua ribu kilogram per hektarnya. Saat ini tanaman kedele sudah fase pengisian polong. Semoga program Bule berjalan optimal. Jika uji coba ini sukses, ke depan akan kami tingkatkan luasan sistem tumpangsarinya, sehingga produksinya akan bisa memenuhi kebutuhan kedelai masyarakat ", lanjutnya.

 

Terpisah Komisaris Utama PTPN XI, Osmar Tanjung mendukung upaya manajemen melakukan Program Tumpang Sari Tebu Kedele mengingat Indonesia masih import kedele untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Program Bule merupakan salah satu upaya PTPN Group agar Indonesia mengurangi import kedele, dan upaya pencapaian swasembada kedelai.

 

"Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya manajemen untuk melakukan Optimalisasi Aset, baik untuk aset yg bisa dimanfaatkan untuk pertanian maupun sektor non pertanian. Hal ini dilakukan terlebih setelah aksi korporasi PTPN XI melepas pabrik gula. PTPN XI memiliki aset berupa tanah dan bangunan. Oleh sebab itu program BULE patut dikembangkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan kedelai masyarakat", tutup Osmar Tanjung.

 

 

Read More

GILING 4,5 JUTA TON TEBU, PTPN XI SIAP-SIAP BERGABUNG KE SUGAR CO DAN SUPPORTING CO

Post at Thursday, 06 October 2022,

Hingga awal bulan Oktober Pabrik Gula di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara XI telah menggiling tebu total sejumlah 4,5 juta ton atau 109% diatas capaian tahun sebelumnya dan gula produksi sebesar 303 ribu ton GKP Hal ini disampaikan Direktur PTPN XI R Tulus Panduwidjaja Kamis (06/10) di Jakarta.

“PTPN XI telah menggiling lebih dari 4,5 juta ton tebu atau 94% dari target dan 109%, di atas realisasi tahun lalu yang hanya sebesar 4,1 juta ton. Kami masih optimis untuk pencapaian target tahun ini. Kendala utama yang paling berpengaruh yakni climate change. Efek kemarau basah mengakibatkan pada penurunan produktivitas. Selain adanya penurunan jumlah luasan kebun tebu dengan berbagai penyebab, seperti alih fungsi hingga alih komoditas”, jelas Tulus. 

Hujan yang turun pada saat musim panen tebu akan mempengaruhi tingkat kematangan buah, juga berpengaruh terhadap pertumbungan tebu. Intensitas hujan yang tinggi memacu tumbuhnya tunas dan anakan baru pada batang tebu yang siap panen, sehngga berpengaruh terhadap potensi kandungan rendemen tebu.

“Situasi anomali cuaca ini, tidak mengurangi semangat kami mencapai target RKAP. Beberapa Pabrik Gula mampu mempertahankan potensi produktivitas. Sebagai contoh PG Djatiroto Lumajang dapat meraih rendemen 7,57%, yang adalah rendemen tertinggi se Pabrik Gula PTPN Group”, lanjutnya.

Sebanyak 7 (tujuh) dari 13 (tiga belas) pabrik gula telah menyelesaikan giling diantaranya PG Soedhono, PG Poerwodadie, PG Kedawoeng, PG Gending, PG Assembagoes, Pradjekan dan PG Redjosarie. Sedangkan PG yang masih melanjutkan proses giling adalah PG Pagotan, PG Wonolangan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom dan PG Pandjie. PTPN XI memasang target menggiling sebanyak 4,8 juta ton tebu dan gula produksi sebesar 423 ribu ton.

“Harapan kami target dapat tercapai ditahun ini, walau agak berat mengingat anomali cuaca yang menghancurkan potensi rendemen tebu. Komisaris tetap memberikan apresiasi atas capaian saat ini di saat kondisi berat manajemen mampu memberikan hasil terbaik, apalagi dalam bulan Oktober ini dilaksanakan spin off Pabrik Gula. PTPN XI melepas pabrik gula ke PT SGN sebagai Sub Holding Gula PTPN Group. Secara paralel PTPN XI juga mempersiapkan diri menuju Sub Holding Supporting Co yang merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis PTPN Group”, jelas Osmar Tanjung Komisaris Utama PTPN XI.

Menurut Osmar pemisahan pabrik gula tersebut merupakan bagian komitmen PTPN XI bersama PTPN Group dalam mendukung pencapaian swasembada gula nasional. sebagai informasi PTPN Group mempercepat implementasi program transformasi PTPN Group dengan melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo dan SupportingCo.

 

Read More

PTPN XI RAIH PENGHARGAAN KATEGORI CAGAR BUDAYA HERITAGE

Post at Friday, 30 September 2022,

PT Perkebunan Nusantara XI meraih penghargaan apresiasi pelestari cagar budaya tahun 2022 dari Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jawa Timur Kamis (29/09) di Surabaya.

 

"Kami berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan dengan pemberian apresiasi Pelestari Cagar Budaya Tahun 2022, terbaik dua kategori Heritage Cagar Budaya dari Dinas Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Gedung ini memiliki sejarah baik histori perkebunan di Indonesia maupun bagian dari sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, warisan sejarah untuk kita semua ", terang R Tulus Panduwidjaja Direktur PTPN XI.

 

Gedung kantor pusat PTPN XI merupakan salah satu bangunan heritage peninggalan Belanda di Surabaya. Didalamnya terdapat arsitektur serta relief yang menggambarkan komoditas utama perkebunan yang pernah dikelola Handle Vereeniging Amsterdam (HVA) waktu itu. Gedung ini diresmikan pada tahun 1925. Arsitektur yang bernuansa klasik merupakan karya asli arsitek Belanda, yaitu Huswit Fermont dan Ed Cuypers. Mereka mengusung gaya art deco yang digabungkan dengan unsur tradisional

 

Terpisah Frans Leidelmeijer pakar spesialis dekorasi dan kesenian arsitek bangunan kolonial mengunjungi Gedung PTPN XI Selasa (27/09) untuk mendokumentasikan bangunan arsitektur Belanda di Indonesia.

 

"Saya sangat terpesona dengan keindahan arsitektur kolonial. Saya mengunjungi Surabaya dan melihat banyak sekali bangunan bangunan yang indah. Khususnya gedung ini, Saya sangat menyukai karya dari karakternya dan juga arsitektur khas kolonial. Bangunan ini terlihat seperti kastil raja yang megah dihiasi dengan motif – motif yang eksotis, tidak hanya oriental tapi juga motif natural dari Indonesia, dan ini merupakan alasan saya sangat menyukai bangunan ini ", terang Frans Leidelmeijer yang juga pakar Seni Baru di program televisi 'Tussen Kunst & Kitsch' di Belanda.

 

Frans bersama tim pemerhati dan pegiat gedung bersejarah dari Belanda Bie Muusze Filmer Holland melakukan dokumentasi beberapa gedung cagar budaya di Surabaya sebagai materi studi komparasi antara kesamaan arsitektur di Belanda dan di Indonesia.

 

"Sejarah memang kejadian masa lalu, tpi akan menjadi pijakan saat ini untuk menatap masa depan. Dengan belajar sejarah berarti kita menatap masa depan, dengan merawat gedung ini PTPN XI mengajak kita belajar sejarah untuk menatap masa depan" ungkap Nanang Purnowo Ketua Begandring Soerabaia yang mendampingi Bie Muusze Filmer Holland.

 

Saat ini PT Perkebunan Nusantara XI mengelola 13 pabrik gula aktif dengan wilayah kerja Jawa Timur dan memiliki kontribusi terhadap produksi gula nasional.

 

 

 

Read More


Visitor Counter





Instagram

MAP LOKASI UNIT