Apresiasi Produk Olahan Pisang, Gubernur Borong Tiwul Pisang PTPN XI

Post at Friday, 05 November 2021

Gubernur Jawa Timur apresiasi olahan pisang yang dilakukan oleh PTPN XI bahkan memborong tiwul pisang saat berkunjung di acara Pramuka Produktif melalui Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi Jember Jumat (05/11) 

" Apresiasi yang diberikan Bu Gubernur saat meninjau stand PTPN XI semakin membuat kami bersemangat tuk melanjutkan pengembangan pisang pasca panen. Beliau cukup kaget menyaksikan pisang bisa menjadi pengganti nasi atau makanan pokok. Bahkan memborong tiwul pisangnya ", ujar Nanik Ismadi, Manager Puslit Sukosari PTPN XI.

Nanik menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil analisa kandungan gizi dari beras pisang. Analisa awal laboratorium dari salah satu Universitas di Jemebr menyebutkan tingkat kandungan serta yang dimiliki beras pisang empat kali beras padi. Selain beras pisang PUSLIT Sukosari juga mengembangkan tiwul pisang, tepung pisang dan minuman sari pisang.

" Saat ini kami menunggu hasil analisa kandungan gizi, kadar karbo, dan kalori. Hasil analisa awal menyebut kandungan serat besar pisang lebih besar empat kali dari beras padi. Besar harapan kami beras pisang ini semakin meluas yang menkonsumsi sehingga inovasi ini akan mendukung ketahanan pangan nasional sebagai suplai alternatif makanan pokok. Selain itu mendukung kearifan lokal terutama wilayah jember dan Lumajang yang terkenal sebagai daerah penghasil pisang serta meningkatkan kesejahteraan petani pisang ", lanjut Nanik.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak milenial untuk masuk di sektor pertanian, terutama di hortikultura. Khofifah menyebut banyak format memungkinkan menjadi ruang bagi milenial di sektor pertanian.

" Sektor pertanian dan perikanan tetap surplus meski di tengah pandemi yang hampir 2 tahun ini, padahal sektor lainnya sudah banyak yang mati di tengah pandemi, tapi pertanian dan perikanan tetap berjaya, ini kesempatan untuk para milenial memilih pertanian sebagai pekerjaan,” jelas Khofifah.