Harga Gula Dunia Cuma US$ 450/Ton
Post at Friday, 15 January 2016
SURABAYA (15/01/2016) Harga gula di pasar internasional masih akan bergerak di bawah US$ 450 per ton FOB (harga di lokasi penjual). Padahal, pasar gula dunia tahun ini akan mengalami defisit antara 3,3-5,2% dari total konsumsi. Produksi gula dunia pada tahun perdagangan 2015/2016 turun 0,5% menjadi 173,4 juta ton dibandingkan 2014/2015 yang masih sebanyak 174,3 juta ton.
Mengutip data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), produksi gula dunia pada tahun perdagangan 2015/2016 turun 0,5% menjadi 173,4 juta ton. Sedangkan konsumsi dunia naik 1,6% menjadi 174,2 juta ton dari sebelumnya 171,5 juta ton. Volume impor di pasar dunia naik 2,6% menjadi 52,9 juta ton dari sebelumnya 51,6 juta ton. Sedangkan, arus ekspor meningkat 3,1% menjadi 55,8 juta ton dari sebelumnya 54,2 juta ton.
Penasihat Senior Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Wayan R Susila mengatakan, stok akhir gula dunia pada 2015/2016 anjlok 8,5% menjadi 40,5 juta ton dari 2014/2015 yang mencapai 44,3 juta ton. Tapi, harga gula dunia tahun ini diperkirakan hanya naik tipis, tetapi tetap di bawah US$ 450 per ton FOB. “Jika harga minyak bumi di pasar dunia terus tertekan, sangat mungkin sejumlah negara produsen utama gula dunia, khususnya Brasil, akan menaikkan produksi. Ini akan diikuti kecenderungan pengurangan produksi bioetanol sehingga harapan harga gula akan naik semakin tipis," kata Wayan saat jumpa pers tentang Outlook Gula Tahun 2016 di Jakarta, Rabu (14/1).
Karena itu, lanjut Wayan, harga gula di pasar domestik akan bergantung pada manajemen stok. Pemerintah harus memastikan bahwa impor gula hanya sebatas selisih antara kebutuhan dan produksi. “Jaminan tidak adanya rembesan gula kristal rafinasi (GKR) sangat penting. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka menjaga terwujudnya harga pada level produsen yang melecut semangat peningkatan daya saing," kata Wayan. (Yns/Sumber : disini)