Ini Penjelasan Juri Lomba Penulisan Jurnalistik PTPN XI 2016
Post at Thursday, 18 August 2016
SURABAYA (18/08/2016) Lomba Penulisan & Jurnalistik PTPN XI 2016 yang sukses diikuti ratusan peserta dari tiga kategori (Jurnalis, Umum, Internal) telah diumumkan pemenangnya. Terdapat enam juara di masing-masing kategori (total 18 juara) yang seluruhnya – oleh dewan juri – dinilai sebagai karya tulis berkualitas dan excellent.
Lomba penulisan ini hanya dibatasi tiga tema utama, yakni Pertama: Peran Industri Berbasis Tebu dalam Perekonomian Nasional. Kedua: Peluang dan Tantangan Diversifikasi serta Hilirisasi Industri Berbasis Tebu, dan Ketiga: Menjamin Masa Depan Swasembada Pangan.
Lutfil Hakim, praktisi media yang bertindak sebagai anggota dewan juri mengatakan, hampir seluruh naskah peserta lomba menunjukkan pemahaman yang luas dan mendalam dari penulisnya terhadap aneka potensi maupun persoalan yang melekat pada industri pergulaan nasional.
Hampir semua naskah peserta lomba, kata Lutfil, bisa mendeskripsikan secara jelas dari hulu - hilir mengenai dinamika industri pertebuan nasional, baik dari sisi potensi maupun aneka persoalan yang menyelimutinya.
“Bukan hanya naskah kategori jurnalis dan internal yang menarik, tapi naskah peserta umum pun mengkonfirmasikan pemahamannya yang luas terkait industri berbasis tebu. Bahkan tidak jarang muncul gagasan baru dan orisinil,” kata Lutfil yang juga wakil ketua PWI Jatim tersebut.
Terkait tema swasembada, meski ada beberapa naskah yang bernada pesimis, namun mayoritas peserta lomba optimistik pada saatnya target itu akan dicapai. Asal sejak dini direncanakan secara matang, baik sisi on farm maupun off farm, permodalan, political will, hingga kesungguhan seluruh stakeholder khususnya SDM PG (pabrik gula) di semua tingkatan.
Tidak sedikit naskah peserta lomba yang juga “menggugat” kesungguhan pemerintah dalam menggapai swasembada – dengan mereferensi sederet data mengenai sejumlah negara yang berhasil di sektor industri berbasis tebu – karena peran besar pemerintahnya.
Banyak juga naskah yang memberikan ide dan solusi jangka pendek terkait aneka persoalan yang dihadapi PG saat ini, mulai dari ketersediaan lahan tebu, skema relationship antara PG dan pemilik lahan, varietas, pupuk, produktivitas lahan, tradisi bertani, irigasi dan pengelolaan air, sistem tebangan, mekanisasi, hingga efisiensi dan optimalisasi kerja mesin PG.
Dari aspek mempertahankan dan memaksimalkan aset PG, banyak naskah yang menganjurkan diversifikasi , bukan hanya pada produk-produk yang sudah banyak dibahas (bahkan sudah dilaksanakan) seperti bioetanol, listrik, hingga blotong, tapi juga diversifikasi pada bahan gula non-tebu.
Khusus naskah peserta dari kalangan internal (pegawai PTPN XI) -, hampir seluruhnya deskriptif dan komprehensif terkait nasib industri gula berbasis tebu di masa mendatang. Juga banyak muncul ide baru terkait diversifikasi , swasembada, dan budidaya. Menariknya masing-masing naskah dari kategori internal ini memiliki angle yang berbeda satu sama lainnya. “Hampir semua naskah rata-rata excellent. Ini membuktikan SDM di PTPN XI banyak yang berkualitas,” kata Lutfil. (Jo/Sumber: Disini)