Jaga Komitmen, PTPN XI Siapkan Rp 700 Miliar Setahun
Post at Tuesday, 07 February 2017
SURABAYA (07/02/2017) Perusahaan perkebunan berupaya mengamankan pasokan tebu tahun ini. Hal itu tak lepas dari ketatnya persaingan mendapatkan tebu di Jawa Timur (Jatim). Pada 2016, PTPN XI kehilangan pasokan hingga satu juta ton tebu karena persaingan dengan sesama perusahaan perkebunan negara maupun produsen gula swasta.
Dirut PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan menjelaskan, anomali cuaca pada tahun lalu mengakibatkan persaingan memperoleh tebu makin ketat. Karena itu, tahun ini pihaknya menyiapkan strategi sehingga produksi bisa maksimal. Salah satunya melakukan perluasan lahan tebu HGU (hak guna usaha).
Saat ini, kepemilikan lahan PTPN XI hanya 35 persen lahan. Sisanya sebanyak 65 persen merupakan milik petani. ’’Kami akan beli 1.100 hektare di Jember, Pasuruan, dan Situbondo. Rencana itu sudah dapat persetujuan dari Kementerian BUMN,’’ katanya, Jumat (27/1). Hingga tiga tahun mendatang, dianggarkan dana Rp 1,5 triliun. Dengan demikian, pada tahun ketiga penguasaan lahan oleh perseroan bisa sampai 60 persen.
Selain itu, PTPN XI akan menjaga komitmen dengan petani. ’’Tiap tahun kami siapkan dana talangan Rp 700 miliar,’’ ujarnya. Kemudian, strategi itu dikombinasikan dengan jaminan tebang angkut bagi petani. Karena itu, dia optimistis pasokan tebu tahun ini aman. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan melalui sistem manajemen informasi enterprise resource planning (ERP). ’’Kalau ada tebu yang lari, kami bisa tahu lebih cepat,’’ ungkapnya.
ERP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan seluruh fungsi di dalam perusahaan secara end-to-end. Mulai fungsi pengadaan, produksi, distribusi, penjualan, hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM). PTPN XI ditunjuk menjadi percontohan penerapan ERP oleh holding perkebunan yang siap go live pada Februari nanti.
(Jo/Sumber:Disini)