Kapasitas PG Jatiroto Lumajang Bertambah, Ini Permintaan APTRI
Post at Thursday, 02 March 2017
SURABAYA (02/03/2017) Kapasitas terpasang Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Kabupaten Lumajang naik menjadi 10.000 ton tebu per hari dari sebelumnya 6.000 ton tebu per hari.
Peningkatan kapasitas PG milik PTPN XI ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat berada di Jember, Senin (27/2).
"Kami telah meresmikan untuk peningkatan kapasitas giling PG Jatiroto sampai 10.000 ton tebu per hari. Ini masih akan membangun dua PG lagi, yakni satu di Jawa Timur dan satu di Jawa Tengah," kata Rini usai acara Gerakan Kemandirian Pangan dan Sinergi BUMN di City of Forest and Arum Sabil Farm.
Peningkatan kapasitas giling tebu ini pun ditanggapi oleh petani. Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, pihaknya menyambut dengan suka cita peningkatan kapasitas ini.
"Dengan peningkatan kapasitas giling, maka akan lebih efisien dalam proses penggilingan tebu. Sebelumnya, PG Jatiroto memang selalu kelebihan bahan baku (tebu)," kata Arum.
Dengan kapasitas awal 6.000 ton, banyak tebu dari Kabupaten Lumajang yang telah dipanen tidak bisa digiling. Akhirnya, tebu tersebut dikirim ke PG Semboro Jember untuk digiling disana.
"Jika kapasitas PG naik, maka ini sangat menguntungkan bagi petani tebu Lumajang. Mereka tidak perlu lagi menggiling tebu ke luar Lumajang. Sehingga bisa menghemat biaya produksi," ujarnya.
Berdasarkan data APTRI, jumlah PG di Indonesia sebanyak 62 unit, baik yang di bawah BUMN maupun swasta. Jika pemerintah merencanakan pendirian PG baru, maka jumlah PG bertambah menjadi 64 unit.
"Kami berharap, ke depan pendirian PG baru ini memang fokus memproduksi gula dari tebu milik petani Indonesia. Sehingga, produksi gula Nasional aman untuk mencukupi kebutuhan gula dalam negeri," ucapnya. (Jo/sumber;disini)