KICK OFF GCG, PTPN XI KONSENTRASI PERBAIKAN AREA OFI

Post at Tuesday, 09 March 2021

Manajemen dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI hadir dalam Kick-Off  Meeting Pelaksanaan Self Assesment GCG di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Anak Perusahaan yang digelar serentak Selasa (09/03) melalui video conference dengan memprioritaskan perbaikan Area Opportunity For  Improvement (OFI).

“ Kami harapkan pendampingan yang lebih baik disemua lini, komisaris dan manajemen serta seluruh insan PTPN group mendukung pelaksanaan GCG secara menyeluruh. Kami berharap BPKP sebagai stakeholder untuk berkonsultasi, memberikan guidence nasehat dalam hal tertentu pelaksanaan asesmen  asesor  internal.  Karena  demikian banyak indikator dan parameter, sehingga kami berharap proses audit internal mendekati best pratis “ harap Seger  Budiarjo Direktur PTPN III (Persero) dalam arahannya.

Pihaknya akan memprioritaskan Area Of  Improvement untuk dilakukan perbaikan sehingga diharapkan kinerja korporasi juga berubah menjadi lebih baik. 

“ Sebagaimana diketahui GCG review secara berkala bisa dilaksanakan dengan pihak ketiga dan selanjutnya dilakukan self asesment. Ini  ada filosofinya, harapannya  ada transfer knowloedge dan ada proses perusahaan akan menjadi kuat karena proses telah dilakukan sendiri. Kami akan melakukan transfer knowledge kepada tim asesor PTPN , tetapi tidak bisa turut dalam proses asesmen yang dilakukan oleh internal “ terang Heli Restiati  Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Infrastruktur, dan Perdagangan BPKP Pusat

Menindaklanjuti pertemuan tersebut manajemen PTPN XI menegaskan untuk menuntaskan area yang harus diperbaiki atau Area Of  Improvement (OFI). Kick off Pelaksanaan Self Assesment GCG di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Anak Perusahaan diikuti oleh seluruh direktur, dewan komisaris dan manajemen PTPN Group, Direksi Holding Perkebunan   serta Tim BPKP Pusat dan Perwakilan Masing-masing Provinsi.

“ Kami akan memprioritaskan OFI dan menegaskan kepada insan PTPN XI bahwa asesmen tersebut bukan semata-mata tujuan skoring saja melainkan juga memastikan infrastruktur dan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik di setiap aktivitas korporasi “ tegas R. Tulus Panduwidjaja dalam kegiatan tersebut.   

Hasil asesmen penerapan GCG tahun sebelumnya yakni sebesar 87,12 dengan rincian penilaian aspek Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan sebesar 6,89 , Aspek Pemegang Saham dan RUPS sebesar  7,92, Aspek Dewan Komsiaris sebesar 31,22, aspek Direksi sebesar 31,67, Aspek pengungkaan Informasi dan Transparansi sebesar 7,55 dan aspek lainnya 1,87.