Kinerja PTPN XI Terdongkrak Produktivitas Kebun Tebu, Naik 126 Persen Dibanding Tahun Lalu
Post at Friday, 17 February 2017
SURABAYA (17/02/2017) Kinerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI dari hasil giling tahun 2016 lalu, berhasil terdongkrak dengan banyaknya inovasi dan kreasi. Baik dari sisi on farm, off farm, maupun keuangan. Salah satu yang mendongkrak kinerja adalah jumlah tebu giling tahun 2016 yang mencapai 5 juta ton dengan rerata produktifitas kebun 79,42 ton per hektar.
"Naik sekitar 126 persen dibanding tahun lalu," jelas Dolly P Pulunganz Direktur Utama PTPN XI, Senin (13/2/2017). Produktivitas kebun yang naik di tengah kondisi anomali iklim sepanjang tahun 2016 dan persaingan perebutan nahan baku tebu yang cukup ketat, tidak memberi pengaruh banyak.
Hasilnya, dengan peningkatan produktifitas kebun, berimbas pada perolehan Gula Kristal Putih (GKP) total tahun 2016 sebanyak 319.913 ton. "Peningkatan produktivitas dan capaian rendeman yang cukup tinggi, turut mendorong tercapainya target jumlah bahan baku tebu 2016," tambah Dolly.
Empat Pabrik Gula (PG) PTPN XI juga disebut Dolly mampu menembus 10 PG dengan rendeman terbaik di Pulau Jawa. Termasuk PG Assembagoes, yang menjadi PG dengan rendeman terbaik dari seluruh PG BUMN. Selain itu dengan adanya cost effectiveness, yang turut memberi kontribusi dalam pencapaian laba bersih unaudited tahun 2016 sebesar Rp 139,6 miliar.
"Hasil ini tidak hanya untuk tahun 2017 saat ini saja, tapi juga akan kami lanjutkan untuk tahun-tahun mendatang. Salah satunya dengan penerapan Financial Engineering yang diterapkan secara tepat," ungkap Dolly.
Penerapan financial enggineering sudah dilakukan dengan peningkatan aset lancar tahun 2016 sebesar 37 persen atau kenaikan total aset mencapai 15 persen dibanding tahun 2015 lalu. Kinerja lain yang ikut mendorong pertumbuhan adalah hasil penunjukan Menteri BUMN kepada PTPN XI untuk turut mendukung ketersediaan gula nasional. Yaitu sebagai salah satu perusahaan pelaksana impor dan pengolah raw sugar menjadi GKP.
Tahun 2016, produksi produksi GKP dengan bahan baku raw sugar sebanyak 38.313 ton. "Impor raw sugar ini bikan dalam bentuk impor gula kristal refinasi ataupun kristal putih. Tujuannya semata-mata untuk mengatasi defisit persediaan gula, serta dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, " jelas Dolly. (Jo/Sumber: disini)