#KitaKata Survive di Tengah Disrupsi
Post at Friday, 19 June 2020
" Dunia saat ini sedang menghadapi fenomena disruption, situasi dimana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru " ungkap Fitri Chandra Kuspita perawat RS Lavalette Malang.
Karyawati yang menjabat Ketua Komite Keperawatan ini menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
"Kondisi ini menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disrupsi. Cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, kesehatan, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era ini akan menuntut kita untuk berubah atau punah. Maka perlu upaya yang harus kita lakukan untuk membangun kemampuan memimpin sebagai change agent " lanjutnya.
Dirinya berpendapat bahwa untuk survive maka ada beberapa kaidah yang diterapkan.
" Agar tidak punah dan tetap survive, mulai dari menata diri sendiri sehingga layak menjadi panutan, membangun core value pada diri sendiri dan menjadikan core value sebagai mindset, mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif dan sebagai negosiator yang efektif " jelas Alumni S-2 Universitas Airlangga Manajemen Keperawatan ini.
Sedangkan untuk tetap exist dan menjadi bagian dari proses perubahan tersebut Chandra mengutip akronim SAFE, yakni Stop denial of change, Authentically be yourself, Find youself in the moment/proactive dan Elicit unconditional love.
" Jadi kita bisa lakukan adalah memahami lingkungan, memiliki keunggulan, eksklusif, maindset terbuka, antusias terhadap hal baru, dan memiliki daya tahan saya percaya kita akan meraih sukses " pungkasnya.