MoU Pengembangan industri, PTPN XI siap Tingkatkan Kapasitas Produksi
Post at Wednesday, 17 January 2018
SURABAYA (17/01/2018) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI sebagai perusahaan yang memiliki basis usaha gula tidak bisa lepas dari hubungan dengan para petani tebu.
Meski sedang merencanakan regrouping atau penataan kembali pabrik-pabrik gula yang sudah tidak efisien, PTPN XI tidak begitu saja menutup pabriknya apalagi tidak mempekerjakan karyawannya.
Dalam acara penandatanganan MoU pengembangan agrowisata dan industri gula PTPN XI dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo pada Senin 8 Januari 2018, Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja para karyawan di PG yang diregrouping, dan tebu-tebu petani yang biasanya disetor ke PG tersebut akan tetap diserap oleh PG lain yang sedang dalam tahap peningkatan kapasitas.
“Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas pabrik Aseembagoes menjadi 6.000 Ton Cane per Day (TCD), dan PG Djatiroto menjadi 10.000 TCD. Jadi tebu petani di PG Olean nanti akan diserap Assembagoes, begitu pula tebu petani di kawasan PG Pandji akan diserap oleh PG Wringinanom yang nanti akan ditingkatkan jadi 6.000 TCD,” jelasnya.
Cholidi mengatakan rencana regrouping iti dilakukan secara bertahap dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik lainnya. Saat ini pabrik yang sudah diregrouping yakni PG Kanigoro yang telah dijadikan house of maintenance.
Sedangkan PG lainnya yang akan diregrouping yakni PG Olean dijadikan wisata heritage, PG Pandji, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Purwodadi.
Sementara pabrik gula lainnya yang akan ditingkatkan agar tetap bisa menyerap tebu-tebu rakyat yakni PG Rejosari, PG Sudhono, PG Pagottan, PG Kedawung, PG Wonolangan, PG Pradjekan dan PG Wringinanom.
“Dan pabrik yang sudah dalam tahap pembangunan adalah PG Djatoroto Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD, serta PG Assembagoes yang akan jadi 6.000 TCD. Diharapkan tahun ini keduanya sudah bisa beroperasi,” tutupnya. (Jo/Sumber: disini)