Petani Tebu: Pemerintah Proyeksikan 31.000 Kartu Tani
Post at Wednesday, 30 November -0001
SURABAYA (17/11/2016) Pemerintah akhirnya meresmikan penggunaan Kartu Tani di sektor pertanian tebu di bawah naungan pabrik gula milik BUMN, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, X, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Pada tahap awal peluncuran, Kartu Tani ini ditargetkan untuk dibagikan kepada 31.000 petani tebu di Indonesia.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan diharapkan dengan adanya kartu tani ini bisa mengintegrasikan industri pengolahan gula dengan basis data petani.
"Kartu ini berisi basis data yang menunjukkan profil petani secara lengkap, mulai dari luas dan lokasi lahan, jadwal panen, penjatahan pupuk, hingga akses pembiayaan perbankan sehingga memudahkan petani dan pabrik," katanya saat meluncurkan Kartu Tani di PG Assembagoes Situbondo, Rabu (16/11/2016).
Dia menambahkan program dari Kartu Tani untuk petani tebu ini juga mempermudah petani tebu untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni untuk membeli pupuk, bibit baru hingga obat-obatan pertanian.
"Harapannya petani juga bisa menarik dana KUR untuk biaya hidup bulanan sehingga tidak harus meminjam dana ke tengkulak atau ke pihak lain dengan bunga yang sangat tinggi, sehingga nantinya saat panen bisa langsung menjual tebunya ke pabrik gula dan hasil penjualan itu bisa langsung masuk ke rekening milik petani," jelas Rini.
Adapun Kartu Tani ini dapat diakses melalui ATM bahkan memiliki aplikasi yang dapat diinstal di smartphone dan diisi data diri petani melalui nomor pada kartu tani maupun notifikasi sms dan ATM.
Dalam teknologi kartu tani tersebut terdapat rincian transaksi pabrik gula, termasuk jumlah rendemen (kadar gula dalam tebu) dan jumlah produksi gula.
Bagi pabrik gula, Kartu Tani ini juga bisa menjadi solusi untuk memberitahukan kepada petani waktu akan memanen tebu, kemudian pabrik gula memberitahukan kapan gula akan digiling dan kapan petani bisa mendapatkan dananya di rekeningnya sehingga memudahkan para petani.
Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan menambahkan, Kartu Tani merupakan hasil sinergi antara PTPN dan bank BUMN yang terhimpun dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, BRI dan Bank Mandiri.
“Diharapkan nantinya Kartu Tani ini dapat Meningkatkan efisiensi bagi pabrik gula, memberikan keuntungan bagi petani dan pabrik gula khususnya karyawannya,” katanya.
Saat ini di PTPN XI yang mempunyai 16 PG yang tersebar di Jatim. Dari total 16 PG tersebut terdapat 6.067 petani yang sudah menerima Kartu Tani dengan luasan lahan 43.350 ha yang tersebar dalam 72.712 petak perkebunan.
Selain di PG Asembagoes Situbondo milik PTPN XI, peluncuran Kartu Tani juga dilakukan serentak di 6 pabrik gula lainnya di wilayah Jatim yakni PG Krebet Baru Malang milik RNI, PG Pradjekan Bondowoso, PG Djatiroto Lumajang, PG Pagotan Madiun dan PG Semboro Jember milik PTPN XI serta PG Ngadirejo Kediri milik PTPN X.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indoensia (APTRI) Pusat, Arum Sabil, menyambut baik realisasi Kartu Tani ini.
"Saya pikir Kartu Tani ini adalah pengakuan bagi petani, sekaligus sebagai langkah bagaimana mensukseskan swasembada gula yang berdaya saing, dan bagi perbankan juga tidak ragu lagi untuk menyalurkan kredit kepada petani karena mereka sudah terdata dengan baik," jelasnya.(Jo/Sumber:disini)