PTPN XI Jajaki Kelayakan Produksi Gula Cair

Post at Monday, 16 May 2016

SURABAYA (16/05/2016) PT Perkebunan Nusatara (PTPN) XI tengah mengkaji kelayakan produksi gula tebu cair untuk pabrik-pabrik yang kurang efisien memproduksi gula pasir. 
 
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Aris Toharisman menyatakan studi kelayakan proyek sedang berjalan, hasilnya diperoleh sebulan lagi. Kelanjutan proyek ini tergantung kepada hasil studi kelayakan, jika secara skala keekonomian mencukupi akan dilanjutkan dan sebaliknya.
 
“Kami ada rencana untuk membuat gula cari dari nira tebu. Nah pabrik-pabrik yang kuang efisien, rantai produksinya kami potong untuk memproduksi gula cair saja,” ucapnya kepada Bisnis, Jumat (13/5/2016). 
 
Aris menyebutkan ada dua pabrik yang kemungkinan akan dialihkan produksinya menjadi gula tebu cair, yaitu PG Kanigoro dan PG Olean. Kapasitas produksi pabrik gula (PG) Kanigoro sekarang berkisar 1.700 ton tebu per hari, sedangkan PG Olean seitar 800 ton tebu per hari. 
 
Tantangan dalam pemasaran gula cair dibandingkan gula kristal putih (GKP) adalah pengemasan. Gula cair dinilai lebih muda terkontaminasi. Guna menyiasatinya, PTPN XI akan meningkatkan level kekentalan dibareng dengan penyimpanan yang lebih khusus. 
 
“Gula cair ini larinya akan lebih banyak diserap industri minuman. Gula cair mengandung semuanya, ya sukrosa, fruktosa maupun glukosa,” ujar Aris. 
 
Tebu yang akan diolah menjadi gula cair hanya tebu PTPN XI sendiri sebesar 34%, bukan milik petani. Di Indonesia sekarang ini bagi hasil yang diterapkan antara  petani dan pabrik gula 66 : 34, 66% menjadi bagian para petani.
 
Persentase itu ada karena mayoritas PG yang beroperasi sekarang tak punya lahan sendiri, bahan baku tebu mereka peroleh dari petani. Wujud kemitraan yang sekarang berkembang adalah sistem bagi hasil (SBH) gula yang ditanam petani lantas diolah pabrik gula mitranya.(Jo/sumber:disini)