PTPN XI Minta Pemda Dorong Pertumbuhan Lahan Tebu
Post at Tuesday, 06 February 2018
SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI meminta sejumlah pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mendorong pertumbuhan lahan tebu di masing-masing daerah, karena bisa berdampak pada produksi gula nasional.
Direktur Utama PTPN XI M Cholidi di Surabaya, Senin mengatakan, saat ini perseroan juga sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas pabrik gula (PG) yang ada, tujuannya untuk pencapaian swasembada gula nasional agar dapat terpenuhi.
Cholidi dalam acara diskusi bertajuk Revitalisasi Agroindustri Menuju Industri Mandiri di Surabaya mengakui, semakin menyusutnya lahan pertanian terutama lahan tebu di Indonesia membuat produksi gula nasional menurun.
Oleh karena itu, kata dia, perlu ada kebijakan dari pemerintah daerah yang mendorong pertumbuhan lahan-lahan tebu agar berdampak pada produksi gula.
"Kami meminta dukungan kebijakan ketersediaan lahan tebu di Jatim termasuk regulasi yang mendukung pengembangan industri gula dan komoditas, beserta program teknis lainnya sebagai upaya pemenuhan kapasitas pabrik gula BUMN," katanya.
Ia menjelaskan, PTPN XI saat ini sedang melakukan upaya revitalisasi beberapa pabrik gula (PG), salah satunya PG Djatiroto di Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 Ton Cane Day (TCD) dan PG Assembagoes di Situbondo yang akan ditingkatkan menjadi 6.000 TCD.
Bahkan, kata dia, dalam jangka panjang PTPN XI akan memodernisasi 5 PG masing-masing menjadi 4.000 TCD, termasuk berencana membangun PG baru di Kabupaten Situbondo dengan kapasitas giling 6.000 TCD.
"Di samping itu dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik, kami juga mengarah pada kemandirian energi dengan menghasilkan energi baru terbarukan yakni exces power, biofuel dan bioethanol," katanya.
Dalam jangka pendek, kata Cholidi, yang sudah dilakukan PTPN XI untuk memperluas lahan tebu dan pemenuhan bahan baku gula adalah melalui proyek Agro Forestry yang bekerja sama dengan Perum Perhutani dengan memanfaatkan lahan seluas 374,9 Ha, dan budi daya tanaman tebu di lahan Perum Perhutani Wilayah Padangan, Bojonegoro, Ngawi, dan Saradan pada Maret 2017, serta pemanfaatan lahan Pemkab Jember seluas 25 Ha untuk budi daya tanaman tebu.
"Kami juga investasi pengadaan lahan seluas 367 Ha untuk budi daya tanaman tebu dan agrowisata di daerah Baluran Situbondo," katanya.
Ia berharap, upaya itu ke depan akan mendorong produksi gula nasional, sebab turunnya produksi tebu tahun lalu dipengaruhi konsolidasi lahan dan petani yang belum optimal.
"Selain itu, juga karena tumpang tindih tata guna lahan dengan komoditas pangan lain dan alih fungsi lahan tebu, termasuk penyediaan sarana prasarana dan kredit petani tidak tepat waktu," kata dia.(Jo/Sumber:disini)