PTPN XI Naikkan Target Produksi Gula Kristal Putih Jadi 470.000 Ton Tahun Ini

Post at Friday, 03 June 2016

SURABAYA (06/06/2016) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) menargetkan kenaikan produksi menjadi 470.000 ton gula kristal putih (GKP) pada musim giling tahun ini, naik dari realisasi tahun lalu sejumlah 418.000 ton GKP.

Direktur SDM dan Umum PTPN XI M. Cholidi menjelaskan beberapa dari total 16 pabrik gula (PG) terbesar milik BUMN perkebunan itu memulai musim gilingnya pekan ini. PG Asembagus, misalnya, mulai giling 30 Mei, PG Djatiroto 31 Mei, PG Semboro 26 Mei.

Produksi terbanyak akan disumbang dari PG Djatiroto dan PG Semboro. Tahun ini, PG Djatiroto dan Asembagus serius perbaikan, sehingga harapannya tahun depan mereka sudah bisa produksi GKP premium seperti Semboro,” katanya kepada Bisnis, Jumat (29/5/2015).

Pada musim giling tahun ini, lanjutnya, tantangan terberat adalah kondisi tebu yang belum ideal. Selain itu, sisa-sisa dari masa suram industri gula pada 2014 juga masih terasa, di mana sebagian petani masih terpuruk minat tanamnya.

Namun, tahun ini Cholidi meyakini harga lelang dapat kembali mencapai Rp10.000/kg di tengah harga patokan petani (HPP) GKP yang sudah dinaikkan Kementerian Perdagangan dari Rp8.500/kg menjadi Rp8.900/kg.

Tahun ini adalah tahun perbaikan industri gula, sehingga rasanya efek perbaikan itu baru akan terasa pada musim giling tahun depan. Saat ini kami lebih fokus pada persiapan untuk musim tanam (MT) 2015-2016,” tuturnya.

Beberapa yang telah dilakukan PTPN XI untuk persiapan MT 15-16 adalah mengintensifkan sosialisasi kepada para petani untuk menjadikan bisnis tebu lebih prospektif, misalnya melalui mekanisasi, perbaikan sistem kontrak, penggunaan kredit komersial, maupun uji coba sistem borongan untuk pengelolaan lahan.

Cholidi menjelaskan dengan memakai pemborong, para petani tidak perlu menanggung sendiri setiap biaya produksi karena ditalangi secara patungan untuk membuat hamparan lahan yang ideal bagi pemanfaatan mekanisasi.

Dengan demikian, ongkos produksi dapat ditekan sehingga ketika terjadi koreksi harga saat lelang, mereka dapat tetap merasakan keuntungan. Sistem tersebut baru akan diujicobakan di PG Djatiroto, Semboro, dan Wonolangan.

Kalau menggunakan cara ini, kami yakin tahun depan produksi GKP PTPN XI dapat mencapai lebih dari 500.000 ton.” (Jo/sumber:disini)