PTPN XI terus lakukan perbaikan pabrik, guna kejar rendemen 8%
Post at Wednesday, 08 June 2016
SURABAYA (08/06/2016) Anomali iklim yang terjadi saat ini membuat industri pergulaan ketir-ketir. Pasalnya, dengan masih turunnya hujan membuat kemasakan tebu tidak maksimal. Dampaknya, rendemen diperkirakan akan sulit berada dilevel 8%.
Untuk mencapai rendemen 8% atau bahan lebih, PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) melakukan berbagai langkah strategis, diantaranya adalah dengan memaksimalkan efisiensi dan perbaikan pabrik.
"Untuk mencapai rendemen 8% sepertinya berat, tetapi kami tetap optimistis. Agar rendemen sesuai target, kami agresif memperbaiki PG, karena tantangan iklim sangat berat. Kami harus meminimalisir kehilangan atau tingkat looses dalam pengolahan. Selain itu, efisiensi juga harus dilakukan secara maksimal," kata Direktur SDM dan Umum PTPN XI M Cholidi ketika dikonfirmasi, Surabaya, Senin (6/6/16).
Cholidi menjelaskan perbaikan PG yang dilakukan diantaranya adalah dengan memperbaiki atau mengganti alat penggilingan. Ada dua PG yang diganti pengilinannya, yaitu PG Asembagus dan PG Jatiroto. Dengan penggantian tersebut, maka tingkat ekstraksi menjadi maksimal dan potensi gula dalam tebu bisa dikeluarkan secara maksimal pula.
Selain itu, PTPN XI juga telah melakukan penyempurnaan beberapa sistem pengolahan dalam pabrik. Pemakaian uap secara efisien telah dilakukan, sehingga tidak ada uap yang terbuang sia-sia. "Uap bekas pengolahan ini digunakan untuk produksi berikutnya dan seterusnya dan seterusnya. Sehingga bekas uapnya tidak terbuang percuma. Karena jika energi minimal, tingkat kehilangan minimal dan andaikan potensi tebu sama, maka rendemen yang akan dihasilkan akan lebih baik," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan PTPN XI telah memulai giling sejak 31 Mei 2016 kemarin, yang dimulai di PG Semboro dengan kapasitas 6.500 TCD, PG Purwodadi, PG Wonolangun dan PG Sembagus. Selanjutnya beberapa PG juga akan mulai giling sebelum lebaran. Tetapi ada juga PG di lingkungan PTPN XI yang musim gilingnya dimulai setelah lebaran, yaitu PG dengan kapasitas kecil yang jumlahnya sekitar 3 PG.
Terkait praduksi, Chlolidi menyatakan bahwa PTPN XI menargetkan produksi gula mencapai 450.000 ton dengan tingkat rendemen sama dengan tahun lalu, sekitar 8,04%. Target produksi tersebut lebih besar dibanding pencapaian tahun lalu yang dikisaran 400.000 ton.
Sementara laba diharapkan akan bisa bertahan sekitar Rp 250 miliar, sama dengan tahun lalu karena memang pada tahun ini baik musim maupun tanaman tebu tidak begitu bagus. Pencapaian laba tahun 2015 sendiri adalah yang terbaik dalam kurun 10 tahun terakhir. (Jo/Sumber:Disini)