Serial Pahlawan Medis

Post at Friday, 22 May 2020

" Pada dasarnya sama dengan merawat pasien non Covid-19, pembedanya agak sedikit unik terkait persiapan kita dalam pemakaian APD (red- Alat Pengaman Diri) yang memang dirasa sangatlah tidak nyaman karena gerah, panas dan bisa sampai mandi keringat. Tapi kami menyadari pentingnya APD sebagai senjata kami perang melawan wabah ini " terang dr.
Dyah Ayu Retno Palupi Kepala Rumah Sakit RS Djatiroto Lumajang.

Kekuatiran juga menghinggapi tenaga medis dalam menunaikan tugasnya meski keikhlasan masih mampu menutupinya.

" Ada perasaan takut, khawatir, cemas saat hendak pulang kerumah bertemu keluarga,takut sebagai carier saat bertemu orang tersayang. Terlebih bila mendengar ada sejawat kami terinfeksi oleh Covid-19 atau bahkan meregang nyawa pasti menambah rasa takut, cemas dan khawatir apabila hal tersebut juga menimpa kami, meski kami sadar ini adalah tugas kemanusiaan tapi ada sisi manusiawi kami, bagaimana keluarga, orang tua serta anak kami, belum lagi stigma negatif masyarakat teruntuk kami para petugas medis " terangnya lebih lanjut.

Pihaknya berharap kepada masyarakat yang sebenarnya merupakan garda terdepan dalam melawan covid-19, yakni untuk senantiasa mematuhi anjuran pemerintah dan berperilaku hidup bersih dan sehat.

" Harapan kami masyarakat tetap patuh pada aturan pemerintah, misal tidak mudik, tetap menjalankan protokol yangg ditentukan menjauhi kerumunan dan tetap dirumah saja. Semoga cepat berlalu, tetapi tidak akan bisa terwujud jika semua lapisan masyarakat tidak turut andil dalam porsinya masing-masing dalam menyikapi pandemi ini. Tetap optimis, tidak putus asa dan bersedih, karena Allah akan mengubah keadaan hambanya bilamana kita mau dan berusaha bersama mengubah keadaan diri kita sendiri. InsyaAllah," pungkasnya