Stabilkan Harga, PTPN XI Siapkan 800 Ton Gula
Post at Thursday, 02 June 2016
SURABAYA (02/06/2016) Komitmen operasi pasar untuk stabilisasi harga gula terus dilakukan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN XI, sebagai BUMN produsen gula terbesar di Indonesia.
"Sepekan terakhir kita alokasikan 20 ton gula, tapi kalau operasi pasar dilanjutkan hingga lebaran maka sudah siap 800 ton gula untuk stabilkan harga gula," papar direktur utama PTPN XI, Dolly P Pulungan, Kamis (2/6).
Pelaksanaan operasi pasar gula murah PTPN XI tersebut, kata dia, menyasar tempat-tempat ramai dan berlangsung di banyak tempat di wilayah provinsi Jawa Timur (Jatim).
"Pagi ini, operasi pasar PTPN XI masih ada di sekitar Surabaya, tapi ke depan akan merambah daerah-daerah lain, sesuai kebutuhan yang ada," jelas Pulungan.
Dijadwalkan, Kamis (2/6) pagi ini, untuk operasi pasar PTPN XI berlangsung di Pasar Manukan, Surabaya, dengan harga gula Rp 12.000 per kilogram (Kg).
Sementara, kata Pulungan, sejumlah lokasi lainnya yang telah disasar operasi pasar gula murah PTPN XI di Surabaya, antara lain di Pasar Pabean (25/5), Pasar Kapas Krampung (27/5), dan Pasar Turi (31/5).
"Jadi intinya kami siap drop gula untuk stabilasasi harga, karena kami sudah mulai giling sehingga stok gula kita mulai tersedia di minggu pertama juni ini," tambahnya.
Menurut Pulungan, pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait guna suksesnya pelaksanaan operasi pasar dan melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok jelang lebaran.
"Kita jangkaulah daerah-daerah lain di Jatim yang membutuhkan gula murah, asal panitia setempat siap, sekuriti disana juga siap," imbuh Pulungan.
Menurut Pulungan, operasi pasar PTPN XI sendiri akan mengoptimalkan pula stok dan distribusi di 16 pabrik gula PTPN XI di Jawa Timur.
"Jadi sebagian pabrik gula kami ada juga yang mulai giling bulan lalu, sehingga pasokan gula akan bertambah dan diharapkan bisa digelontor ke pasar supaya harga gula bisa kembali normal sebelum puasa dan lebaran," kata Pulungan optimistis.
Tahun 2016 ini, lanjut dia, PTPN XI sendiri berupaya meningkatkan produksi gula menjadi 450.000 ton dengan target rendemen mencapai 8,04 persen sejalan dengan target pemerintah.
"Target produksi tersebut naik dari tahun 2015, dimana kami memproduksi gula 405.000 ton dan mampu lebih besar menjangkau kebutuhan pasar dalam negeri," tambah Pulungan. (Yns / Sumber : disini)