Tingkatkan Peluang Usaha, Ini Langkah Perkebunan Nusantara XI ke UMKM

Post at Monday, 05 February 2018

SURABAYA - Kepala Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Corporate Social Responsibility PTPN XI Sugiarti mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan bisa bermitra dengan sedikitnya 20 UKM. Sebelumnya, pada 2017, ada 20 pelaku usaha yang menjadi mitra.

Secara umum, trennya tiap tahun meningkat. Pada tahun-tahun sebelumnya, hanya 10 UKM yang bergabung jadi mitra,” jelasnya seperti dikutip Jawa Pos, Rabu (24/1).

Secara akumulasi, PTPN XI memiliki mitra sebanyak 200 UKM. Di antaranya, bergerak di bidang kuliner, fashion, dan kerajinan. Untuk menggaet lebih banyak mitra, pihaknya gencar melakukan sosialisasi di seluruh wilayah kerja yang tersebar di Jatim.

”Kami maksimalkan unit-unit yang ada. Di antaranya, pabrik gula, pabrik spiritus dan alkohol, serta pabrik karung plastik,” tutur Sugiarti.

UKM yang bisa bergabung menjadi mitra terutama yang belum layak mendapatkan pembiayaan dari perbankan (bankable). ”Makanya, ketika jadi mitra, kami dorong mereka untuk mengembangkan usahanya. Supaya naik kelas dan bisa mengakses KUR maupun kredit komersial dari bank,” jelasnya.

Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui pelatihan. UKM didorong untuk menempuh strategi pemasaran baru dengan berjualan melalui e-commerce. ”Ada sebagian yang sudah jualan online, tapi paling banter melalui media sosial. Belum banyak yang masuk ke marketplace,” paparnya.

Beberapa persyaratan untuk mendaftar menjadi mitra, antara lain, memiliki omzet maksimal Rp 2,5 miliar per tahun dengan lama usaha minimal enam bulan. ”Sebagian besar mitra kami mengajukan pinjaman Rp 10 juta–Rp 50 juta meski dalam SK menteri pertanian bisa membiayai hingga Rp 200 juta,” jelasnya. Tenor atau masa pengembalian maksimal tiga tahun.

Selain UKM, sebagian besar mitra binaan berasal dari sektor pertanian. Yakni, petani tebu yang jumlahnya mencapai 3.000 orang. Juga ada sektor usaha lain seperti perikanan. (Jo/Sumber :disini)