PRODUK

  • Karung Plastik PK Rosella Baru

    Karung Plastik merupakan produk yang dihasilkan oleh unit usaha Pabrik Karung (PK) Rosella Baru yang berlokasi di Ngoro Industri Persada Mojokerto. Karung plastik yang diproduksi oleh PK Rosella ini digunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan untuk keperluan produksi gula di setiap pabrik gula yang dimiliki oleh PTPN XI. Selain itu produksi karung juga dilakukan untuk pemenuhan pesanan dari pihak di luar PTPN XI dan unit usahanya. Apabila anda tertarik dengan produksi unit usaha dari PK Rosella, silahkan hubungi kami di kontak atau datang langsung ke Kantor Pusat di Jalan Merak No.1 Surabaya.

    Read More
  • Air Mineral ELEVEN

    Air minum dalam kemasan merk Eleven diambil dari sumber mata air jernih Bondowoso, diproses dengan teknologi modern yang menciptakan air minum yang segar dan berkualitas tinggi. Air minum Eleven diproduksi oleh Unit Usaha Strategis di bawah naungan PTPN XI.

    Read More

BERITA

Harga Gula Jawa Timur Stabil

Post at Monday, 05 February 2018,

SURABAYA (05/02/2018)  Harga Gula Kristal Putih (GKP) Jawa Timur ditutup cenderung stabil dikisaran sebelas ribuan per kilo-nya pada Senin (05/02) kemarin. Meski turun tipis yakni sebesar Rp8,- dari Minggu (04/02) yaitu sebesar Rp11.113,-per kilogram, rerata harga gula di Jawa Timur Senin (05/02) menjadi sebesar  Rp11.104.,- per kilogramnya. Harga tersebut lebih rendah Rp112,- bila dibanding harga rerata awal tahun lalu yang sebesarRp11.216,- perkilogram.

Tercatat persediaan GKP di Jawa Timur hingga Oktober tahun lalu sebesar 10,2 juta ton, diperkirakan masih cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat Jawa Timur hingga musim panen tebu mendatang terlebih Jawa Timur menyandang predikat sebagai lumbung gula nasional.

Data diolah dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang diakses pada tanggal  6 Februari 2018. (Jo)

Read More

Regrouping PG, PTPN XI tegaskan tetap akan pekerjakan karyawannya

Post at Wednesday, 17 January 2018,

SURABAYA (17/01/2018) Rencana regrouping atau penataan kembali pabrik-pabrik gula yang sudah tidak efisien menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan pabril gula. Menanggapi hal tersebut,  PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI sebagai perusahaan yang memiliki basis usaha gula menegaskan tidak begitu saja menutup pabriknya apalagi tidak mempekerjakan karyawannya.

Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja para karyawan di PG yang diregrouping. Tebu-tebu petani yang biasanya disetor ke PG tersebut akan tetap diserap oleh PG lain milik PTPN XI yang sedang dalam tahap peningkatan kapasitas.

”Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas pabrik Aseembagoes menjadi 6.000 Ton Cane per Day (TCD), dan PG Djatiroto menjadi 10.000 TCD. Jadi tebu petani di PG Olean nanti akan diserap Assembagoes, begitu pula tebu petani di kawasan PG Pandji akan diserap oleh PG Wringinanom yang nanti akan ditingkatkan jadi 6.000 TCD,” jelasnya, Senin (8/1/2018).

Cholidi mengatakan rencana regrouping dilakukan secara bertahap dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik lainnya. Saat ini pabrik yang sudah diregrouping yakni PG Kanigoro yang telah dijadikan house of maintenance.

Sedangkan PG lainnya yang akan diregrouping yakni PG Olean dijadikan wisata heritage, PG Pandji, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Purwodadi.

Sementara pabrik gula lainnya yang akan ditingkatkan agar tetap bisa menyerap tebu-tebu rakyat yakni PG Rejosari, PG Sudhono, PG Pagottan, PG Kedawung, PG Wonolangan, PG Pradjekan dan PG Wringinanom.

”Dan pabrik yang sudah dalam tahap pembangunan adalah PG Djatiroto Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD, serta PG Assembagoes yang akan jadi 6.000 TCD. Diharapkan tahun ini keduanya sudah bisa beroperasi,” jelasnya. (Jo/Sumber: disini)

Read More

MoU Pengembangan industri, PTPN XI siap Tingkatkan Kapasitas Produksi

Post at Wednesday, 17 January 2018,

SURABAYA (17/01/2018) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI sebagai perusahaan yang memiliki basis usaha gula tidak bisa lepas dari hubungan dengan para petani tebu. Meski sedang merencanakan regrouping atau penataan kembali pabrik-pabrik gula yang sudah tidak efisien, PTPN XI tidak begitu saja menutup pabriknya apalagi tidak mempekerjakan karyawannya. Dalam acara penandatanganan MoU pengembangan agrowisata dan industri gula PTPN XI dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo pada Senin 8 Januari 2018, Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja para karyawan di PG yang diregrouping, dan tebu-tebu petani yang biasanya disetor ke PG tersebut akan tetap diserap oleh PG lain yang sedang dalam tahap peningkatan kapasitas. “Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas pabrik Aseembagoes menjadi 6.000 Ton Cane per Day (TCD), dan PG Djatiroto menjadi 10.000 TCD. Jadi tebu petani di PG Olean nanti akan diserap Assembagoes, begitu pula tebu petani di kawasan PG Pandji akan diserap oleh PG Wringinanom yang nanti akan ditingkatkan jadi 6.000 TCD,” jelasnya. Cholidi mengatakan rencana regrouping iti dilakukan secara bertahap dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik lainnya. Saat ini pabrik yang sudah diregrouping yakni PG Kanigoro yang telah dijadikan house of maintenance. Sedangkan PG lainnya yang akan diregrouping yakni PG Olean dijadikan wisata heritage, PG Pandji, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Purwodadi. Sementara pabrik gula lainnya yang akan ditingkatkan agar tetap bisa menyerap tebu-tebu rakyat yakni PG Rejosari, PG Sudhono, PG Pagottan, PG Kedawung, PG Wonolangan, PG Pradjekan dan PG Wringinanom. “Dan pabrik yang sudah dalam tahap pembangunan adalah PG Djatoroto Lumajang yang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD, serta PG Assembagoes yang akan jadi 6.000 TCD. Diharapkan tahun ini keduanya sudah bisa beroperasi,” tutupnya. (Jo/Sumber: disini)

Read More

PTPN XI dan Pemkab Situbondo Sepakat Kembangkan Pariwisata

Post at Wednesday, 17 January 2018,

SURABAYA (17/01/2018) PT Perkebunan Nusantara XI dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sepakat mengembangkan potensi pariwisata dalam rangka menyambut Tahun Kunjungan Wisata 2019. " Penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Pemkab Situbondo dan PT Perkebunan Nusantara XI ini sudah sejalan dengan keinginan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan membagun pariwisata," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto usai acara MoU Pengembangan Pariwisata dan Agroindustri di Kantor Pemkab Situbondo, Senin. Pihak PTPN XI, kata dia, menegaskan bahwa aset-aset perusahaan perkebunan yang ada di Situbondo yang berpotensi dikembangkan jadi tujuan wisata akan dibangun guna membantu pemerintah daerah menghadapi tahun kunjungan wisata tahun depan (2019). Dengan terlaksananya MoU kedua belah pihak, katanya, diharapkan bisa segera dimulai dan penandatanganan nota kesepahaman itu tidak hanya menjadi acara seremonial saja. "Alhamdulillah pihak PTPN XI tadi juga menyampaikan bahwa tahun ini sudah membangun rumah tinggal di sekitar objek wisata Taman Nasional Baluran, Kecamatan Banyuputih. Selain itu katanya juga akan membangun hotel bintang empat di depan PG Panji," paparnya. Sementara Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XI Moch Cholidi mengatakan beberapa Pabrik Gula PTPN XI sudah dikenal warisan, sehingga sering dikunjungi wisatawan baik mancanegara maupun domestik. "Mulai tahun 2017 sudah dimulai beberapa project untuk mengoptimalkan potensi wisata, salah satunya Agrowisata dan Wisata Edukasi PG Olean Situbondo," katanya. Menurutnya, Agrowisata PG Olean yang telah beroperasional sejak tahun 2017 mengisi kebutuhan Situbondo akan tempat wisata keluarga. Selama ini Situbondo hanya memiliki destinasi wisata yang berupa wisata alam seperti pantai, air terjun, Hutan Baluran. Nilai historis dari Pabrik Gula Olean yang dibangun tahun 1846 dengan teknologi manual dalam proses produksinya serta lokomotif yang dijalankan menggunakan mesin uap dan masih bisa beroperasional menjadikan daya tarik tersendiri. (Jo/Sumber: disini )

Read More

PTPN XI Perluas Area Tanam Tebu

Post at Wednesday, 17 January 2018,

SURABAYA (17/01/2018) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI sedang membidik sejumlah potensi perluasan lahan tanaman tebu di area Jawa Timur hingga Bali untuk lebih memaksimalkan bahan baku. Upaya itu bertujuan memenuhi peningkatan kebutuhan giling pabrik.

Direktur Operasional PTPN XI Daniyanto menyatakan, harus ada pengembangan lahan dalam setiap klaster pabrik gula PTPN XI.

Perluasan bisa berasal dari lahan sendiri ataupun dari petani. Untuk wilayah barat, ditargetkan ada penambahan lahan seluas empat ribu hektare.

Salah satunya di kawasan PG Semboro, Jember, yang ditarget minimal pengembangan lahan seluas 2.500 hektare.

Kemudian, di wilayah timur, lahan bakal dikembangkan hingga tiga ribu hektare untuk memenuhi kebutuhan PG Wringinanom, Situbondo.

”Pengembangan lahan tanam akan menjadi langkah yang tepat saat produksi tebu berkurang. Hal itu juga mendukung peningkatan kapasitas pabrik,” ujarnya setelah Rapat Evaluasi Giling 2017 dan Persiapan Giling 2018 di Surabaya, Senin (15/1).

Perluasan lahan tebu tersebut sejalan dengan target perseroan yang bakal menggiling tebu hingga lima juta ton tahun ini.

Produksi gula ditargetkan 410.838 ton dengan proyeksi rendemen (kadar gula dalam tebu) 8,05 persen. Tahun lalu produk gula PTPN XI mencapai 306.277 ton dengan rendemen 7,23 persen.

Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi menyampaikan, selain di Jatim, wilayah Bali, terutama di daerah Buleleng, cukup potensial untuk pengembangan lahan tebu. Di daerah tersebut, terdapat 12 ribu hektare lahan yang bisa ditanami tebu. ”Saat ini di sana masih dalam tahap kelayakan studi,” katanya. (Jo/Sumber: Disini)

Read More


Visitor Counter





Instagram

MAP LOKASI UNIT